30 Januari 2011

Posisi Imam dan Makmum dalam Shalat Berjama'ah_02


Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi Wasalam bersabda (yang artinya):
“Luruskan shaf-shaf kalian, karena meluruskan shaf termasuk kesempunaan shalat”.
(Hadits riwayat Bukhari, dalam Fathul Bari’ No. 723)

Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi Wasalam bersabda (yang artinya):
“Benar-benarlah kalian meluruskan shaf-shaf kalian atau Allah akan membuat berselisih di antara wajah-wajah kalian”.
(Hadits riwayat Bukhari 717, Muslim 127, Lafadz ini dari Muslim)
Berkata Al-Imam An-Nawawi, “Makna hadits ini adalah akan terjadi di antara kalian permusuhan, kebencian dan perselisihan di hati”

Dari sahabat Nu’man bin Basyir berkata, “Rasulullah SAW menghadap ke jamaah shalat lalu bersabda ‘Luruskan shaf-shaf kalian.’ (Beliau menyebutnya sampai tiga kali). ‘Demi Allah sungguh-sungguh kalian meluruskan shaf-shaf kalian atau Allah akan benar-benar membuat hati kalian berselisih’”. Maka Nu’man bin Basyir pun melihat seseorang menempelkan bahu orang disebelahnya dan mata kakinya dengan mata kaki orang yang disebelahnya. (HR Al-Bukhari dan Muslim).

Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi Wasalam bersabda (yang artinya):
“Luruskan shaf kalian, jadikan setentang di antara bahu-bahu, dan tutuplah celah-celah yang kosong, lunaklah terhadap tangan saudara kalian dan jangan kalian meninggalkan celah-celah bagi syaithan. Barangsiapa menyambung shaf maka Allah menyambungkannya dan barangsiapa memutuskannya maka Allah akan memutuskannya”
(Hadits riwayat Bukhari, Abu Dawud 666. Dishahihkan Syaikh Al-Albany dalam Shahih Sunan Abu Dawud)

Dari Abu Qosim Al-Jadali berkata: Aku mendengar Nu’man Bin Basyir berkata, “Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam menghadapkan wajahnya kepada manusia dan bersabda (yang artinya): “Luruskan shaf-shaf kalian! Luruskan shaf-shaf kalian! Luruskan shaf-shaf kalian! Demi Allah benar-benar kalian meluruskan shaf-shaf kalian atau Allah akan menjadikan hati kalian berselisih”
Nu’man berkata, “Maka aku melihat seseorang melekatkan bahunya dengan bahu kawannya, lututnya dengan lutut kawannya, mata kaki dengan mata kaki kawannya”
(Hadits riwayat Abu Dawud 662, Ibnu Hibban 396, Ahmad 4272. Dishahihkan Syaikh Al-Albany dalam As-Shahihah No. 32)
Alhamdulillah, blog counter kali dikunjungi

0 komentar: